Penting gak sih, Bulan Ramadhan gini ngomongin cinta-cintaan? Harusnya
kan pembahasannya lebih Ramadhan gitu yah. Kaya Tips banyak beribadah atau cara
membuat kolak pisang yang enak, atau tips semangat berpuasa ditengah aktivitas
yang padat gitu, misalnya.
Eh, Tapi who knows gara-gara
bukber sambil reunian sama temen Esempe
atau Esema, kamu jadi keinget mantan
trus CLBK lagi atau tadinya temen jadi demen. Hihihi… Trus-trus.. menghayal berjodoh, trus ibadah Romadhannya
gak khusyu’. Repot kan?! *eh*
Bicara soal mencintai atau dicintai,…
Pernah ngerasain cinta bertepuk sebelah tangan? Kejadian ini karna kita hanya mencintai.
Kalo udah kayak gini, lebih baik tinggalin ajah. Kita akan lelah, capek bin
ngos-ngosan memburu cinta yang gak akan pernah didapat alias MAKAN ATI *tiba-tiba capslock rusak eh
bener lagi*. Mau ngasih perhatian
terus tapi gak pernah diperhatiin? Mau terus berusaha melengkapi tanpa pernah
merasa dilengkapi? Kita akan lelah jika semua yang diberikan gak ada balasannya
dong.
Berarti harus jadi orang yang
dicintai ajah?
Gak juga. Kalo kita terus menunggu dicintai seseorang, ibarat nunggu
rejeki tapi gak usaha. Kita gak akan dapet rejeki itu kan? Kalau pun kamu
menjadi sosok yang dicintai, rasanya emang enak karna dapet perhatian terus dan
semua keinginan kamu terpenuhi. Tapi kasian anak orang dooonggg yaaa…. Kamu
juga gak akan nyaman dicintai orang yang gak kamu cintai.
Lalu,..
Ya! Mencintai atau dicintai, keduanya cuma langkah awal menjalin
sebuah proses. Artinya, saat kita mulai
melangkah menentukan jodoh, boleh ajah sebagai orang yang mencintai ataupun
dicintai. Hal terpenting disini tidak memaksakan diri sebagai “Mencintai” atau
“Dicintai”. Jika terus dipaksakan, kita akan lelah sendiri. Hakikatnya, siapa
yang berjodoh, dialah yang saling mencintai dan saling dicintai. Kita adalah
“mencintai dan dicintai”. Saat kita dicintai, maka kita akan dengan ikhlas
mencintai dan saat kita mencintai, kita pun berhak untuk dicintai.
sumber |
Mungkin kita tau siapa yang kita cintai sekarang. Tapi kita gak akan
tau siapa yang akan mencintai kita dengan tulus sepanjang hidup, Siapa yang mau
terus hidup bersama dengan kita, siapa yang mau berbagi keluh kesah dengan
kita, dan siapa yang mau berkorban dan melindungi kita apapun yang terjadi. Semua
itu cuma rahasia Allah. DIA-lah nanti yang akan mempertemukan kita dengan si
dia yang akan mencintai kita dan kita cintai dengan setulus-tulusnya tanpa
dipaksakan.
__Dan diantara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah diciptakan untukmu pasangan hidup dari jenismu
sendiri supaya kamu mendapat ketenangan hati dan dijadikan kasih sayang diantara
kamu. Sesungguhnya yang demikian itu menjadi tanda-tanda kebesaran-Nya bagi
orang-orang yang berpikir__ (Q.S Ar-Rum: 21)
0 comments:
Post a Comment